Jumat, 13 Maret 2015

Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Manusia dan Kesehatan Bumi

Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Manusia dan Kesehatan Bumi


Kita pasti sudah tidak asing lagi mendengarkan tentang hal yang ini, yaitu rokok. Rokok merupakan permasalahan yang sudah mendarah daging dan turun menurun di dunia ini. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika[1], untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.

Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok.

Sudah terlihat disini bahwa rokok adalah hal yang buruk yang sama sekali tidak ada efek positifnya, jadi sebaiknya kita tidak usah merokok. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok.  Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas. Rokok itu seperti parasit yang ada dalam tubuh seorang perokok, karena kandungan yang ada didalam rokok itu akan berkoalisi saling menyatukan kekuatan untuk merusak dan menggerogoti tubuh kita secara perlahan-lahan.

Asap rokok juga bukan hanya merusak manusia, tetapi merusak bumi karena ada kandungan CO2[2] yaitu Karbon Dioksida yang dapat menambah Global Warming[3] di dunia. Berjuta-juta orang di bumi adalah perokok, dengan banyaknya perokok di bumi ini maka semakin banyak parasit-parasit yang bukan hanya merusak manusia, tapi bumi juga rusak. Kandungan CO2 yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan lapisan udara menipis dan mungkin akan habis.

Masalah rokok ini tidak akan pernah selesai di negara ini Indonesia jika kita tidak berusaha menyelesaikanya dengan tindakan. Kita harus mencabut akar dari masalah ini, bukan dengan menyetop merokok karena itu tidak berguna hanya sebentar saja. Percuma kalau kita mencoba melarang merokok tapi pabrik-pabrik rokok yang besar-besar itu masih berdiri memproduksi berjuta-juta puntung rokok. Pabrik-pabrik rokok harus kita stop produksi agar musnah rokok-rokok itu dan perokok-perokok pasti akan berhenti. Hal-hal yang berhubungan dengan rokok, seperti iklan dan hal-hal lain kita berantas tuntas.

Tapi ada masalah lain yang timbul kalau pabrik-pabrik rokok di hancurkan, yaitu bagaimana nasib para pekerja-pekerja pabrik rokok itu, sedangkan banyak sekali pabrik rokok di indonesia. Ini merupakan sebuah masalah dalam masalah, kita harus mencari alternatif lain untuk para buruh. Kita harus membuat alternatif lain yaitu dengan membentuk lapangan pekerjaan bagi para buruh kerja agar mereka juga dapat hidup.

Bumi yang kita pijak ini sudah mulai kelihatan tua, karena banyak bencana-bencana dan kejadian-kejadian yang luar biasa yang kita tidak ketahui. Rusaknya lingkungan itu akibat siapa? Kita manusia akibat dari perusakan bumi ini. Maka mulai dari sekarang bagi yang merokok jangan sekali-sekali mencoba rokok, tapi bagi yang perokok sayangilah diri sendiri baru sayangilah bumi ini.


[1] Suku Indian adalah pemukim pertama Amerika Utara datang dari Asia lebih dari 20.000 tahun lalu. Karena mengikuti hewan buruan, mereka mengembara melewati Selat Bering (dulu tanah genting, kini pemisah Asia dan Amerika Utara). Lambat laun mereka menetap dan berkembang menjadi berbagai suku. Berabad-abad mereka membangun masyarakat teratur. Pada abad ke-16, orang Eropa tiba di Amerika Utara untuk pertama kali.
[2] Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
[3] Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar