GODZILLA: SEJARAH PERJALANAN SANG KADAL RAKSASA
Film. Kita semua pasti pernah melihat hal yang satu ini. Sama
seperti musik, film telah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang.
Realita masyarakat yang ada di sekitar kita pun dapat digambarkan oleh
film, baik secara nyata (tanpa rekayasa), atau dengan beberapa
pemutarbalikan fakta. Tujuan pembuatan film pun bermacam-macam. Ada yang
ditujukan untuk kepentingan hiburan semata, namun ada film yang
mempunyai berbagai macam kepentingan disamping kepentingan hiburan,
misalkan kepentingan propaganda. Film pun terdiri dari berbagai macam
unsur, diantaranya adalah spesial efek. Kali ini, saya akan membahas
film spesial efek yang berasal dari Negara Jepang. Dalam hal film
spesial efek, Jepang mempunyai peran yang cukup besar dalam melahirkan
berbagai macam karya film spesial efek, bahkan hingga mempunyai fans di
seluruh dunia. Film spesial efek yang berasal dari Negara Jepang biasa
disebut dengan istilah ”tokusatsu”.
Tokusatsu (
tokusou shatsuei=spesial effect) adalah sebuah
istilah yang umum digunakan untuk menyebutkan film-film dengan spesial
efek buatan negeri Sakura tersebut. Film tokusatsu sendiri, menurut
wikipedia.org,
berasal dari seni pertunjukan Kabuki dan Bunraku, dimana kedua
pertunjukan tradisional tersebut mempunyai unsur yang menjadi ciri khas
tokusatsu, yaitu adegan bertarung dan spesial efek. Film tokusatsu
terdiri dari berbagai jenis, seperti monster (
kaiju),
Kyodai Hero (Superhero berbadan besar), dan sebagainya. Dari berbagai jenis film tokusatsu tersebut,
kaiju lah
yang mempunyai andil yang besar dalam perkembangan film tokusatsu di
Jepang. Dari sekian banyak kaiju yang ada di Jepang, Godzilla adalah
kaiju yang sangat mempunyai nama, baik di dalam negeri maupun luar
negeri Jepang. Sebenarnya, apa yang membuat monster yang menyerupai
dinosaurus ini begitu terkenal, hingga muncul banyak versi? Lalu,
bagaimanakah sejarah film kaiju ini dibuat? Paper ini bertujuan untuk
mengajak anda menyelami lebih jauh lagi lautan “tempat hidup” sang kadal
raksasa buatan Toho ini.
I. KAIJU: GODZILLA
Film tokusatsu memulai pergerakannya pada sekitar dekade 50 an,
dengan munculnya film monster yang hingga sekarang masih dikenal oleh
masyarakat luas, yaitu Godzilla. Monster fantasi buatan Tomoyuki Tanaka
yang dinaungi oleh rumah produksi Toho ini berhasil menyedot perhatian
para penggemar film fantasi di seluruh dunia hingga beberapa dekade.
Bahkan, Godzilla juga dibuat sampai beberapa sekuel, termasuk film
Godzilla buatan Hollywood pada tahun 1998. Bila dilihat dari unsur
sejarah, Godzilla mempunyai perjalanan yang sangat panjang dan unik.
Misalnya, nama Godzilla, ternyata mengambil dari dua ekor hewan yang
menurut Tomoyuki melambangkan kekuatan dan tempat hidup sang raksasa
tersebut. Adapun kedua hewan tersebut adalah
gorilla dan
kujira (paus) (
http://en.wikipedia.org/wiki/Godzilla).
Dalam hal pengucapan, ada perbedaan cara yang dilakukan oleh orang
barat dan Jepang. Orang Jepang biasa menyebut makhluk ini dengan sebutan
“gojira”. Namun, orang barat cenderung seolah-olah “mendewakan” makhluk
ini dengan menyebutnya sebagai [gɑd’zɪlə]. Suku kata pertama diucapkan
“god” yang mempunyai arti dewa. Hal ini mungkin disebabkan masyarakat
barat menganggap makhluk raksasa fiksi ini sama hebatnya dengan King
Kong, makhluk raksasa yang sebelumnya telah mereka kenal.
Bentuk monster Godzilla dari masa ke masa (
en.wikipedia.org/godzilla)
Godzilla memulai aksinya pada film pertamanya tahun 1954. Haruo
Nakajima pun mulai membangkitkan semangat penghancuran pada monster
kadal ini dengan berperan sebagai suit actor. Kisah Godzilla generasi
pertama ini bermula saat kapal “Eiko Maru” yang sedang berlayar di
sekitar pulau Odo diserang oleh sebuah kilatan cahaya dan tenggelam.
Sejak saat itu, seluruh penduduk Jepang, mulai dari ilmuwan, tentara,
bahkan rakyat sipil pun berusaha menguak keberadaan kilatan cahaya
misterius yang ternyata berasal dari Godzilla. Dalam film pertamanya,
Godzilla berhasil meraih angka penjualan tiket sebanyak 9.160.000 buah
dan meraup keuntungan sebesar 152 juta Yen.
Namun, dibalik kesuksesan film Godzilla pertama ini, terdapat sebuah
isu yang cukup heboh berkaitan dengan film ini. Film ini dianggap
membeberkan penderitaan Bangsa Jepang pasca Perang Dunia II, terutama
peristiwa pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki. Seperti yang kita tahu,
Godzilla adalah makhluk sebangsa kadal yang menjadi buas akibat pengaruh
dari radiasi nuklir. Dia juga melakukan aksi penghancuran kota hingga
mengakibatkan korban tewas dan kerusakan infrastruktur yang tak bisa
dihitung jumlahnya. Inilah scene yang dianggap oleh banyak kritikus
film, baik yang berasal dari Jepang maupun luar Jepang, sebagai
pencerminan kekalahan Jepang pada Perang Dunia II.
Walaupun film ini dihantui isu yang menyertai perjalanannya, Godzilla
tetap mendapatkan berbagai macam pujian, khususnya di kalangan
penggemar film yang bertema monster. Bahkan, film Godzilla dibuat hingga
banyak sekuel. Selain itu, Toho juga memadukan Godzilla beserta
monster-monster yang lain untuk menciptakan sebuah ketegangan baru.
Adapun monster-monster tersebut adalah Gamera, Mothra, dan King Ghidorah
dimana mereka juga memiliki film tersendiri.
II. GODZILLA DI AMERIKA SERIKAT
A. Godzilla Buatan Marvel
Anda pasti mengira Godzilla versi Amerika Serikat pertama kali muncul
pada film Godzilla buatan Hollywood tahun 1998. Tidak. Jauh sebelum
tahun 1998, sekitar tahun 70 an, Marvel telah mengeluarkan komik yang
mempunyai tokoh utama Godzilla. Marvel mendapatkan lisensi dari Toho
untuk membuat versi Amerika dari Godzilla dengan syarat-syarat tertentu.
Salah satu syarat utamanya adalah bentuk karakter dari Godzilla harus
benar-benar berbeda dari Godzilla ciptaan Toho. Maka tidak heran bila
bentuk Godzilla ciptaan Marvel, dimana komiknya berjudul ”Godzilla, King
of Monster”, memiliki perbedaan yang cukup menyolok bila dibandingkan
Godzilla ciptaan Toho. Bentuk tubuh Godzilla buatan Marvel cenderung
lebih berisi, dan lebih ”gemuk” bila dibandingkan dengan Godzilla-nya
Toho. Bahkan, bisa dibilang bentuk Godzilla ini lebih mirip T-Rex.
Selain itu, senjata utama Godzilla Amerika bukanlah sinar laser
berradiasi yang berasal dari punggungnya (atomic ray), melainkan
semburan api mirip naga yang berasal dari Eropa.
Itu tadi perbedaan bentuk tubuh Godzilla Amerika dibandingkan dengan
Godzilla Jepang. Dari segi cerita, ternyata Godzilla Amerika juga tak
bisa lepas dari pengaruh budaya lokal. Dalam beberapa komiknya, Godzilla
bertemu dengan tokoh superhero tenar buatan Marvel, seperti Fantasic
Four, the Avenger, dan S.H.I.E.L.D.
Berikut adalah contoh kover depan komik Godzilla ciptaan Marvel:
Seperti yang anda bisa lihat pada komik sebelah kiri anda, tampak
Godzilla sedang mengeluarkan senjata utamanya, yaitu semburan api yang
berasal dari mulutnya. Ada yang menarik bila kita lihat kover komik
Godzilla sebelah kanan anda. Selain menampilkan Godzilla sebagai tokoh
utama, kover tersebut juga menampilkan beberapa superhero asli buatan
Marvel seperti Iron Man dan Thor. Seperti yang sudah saya sebutkan
sebelumnya, tampak bahwa para superhero tersebut sedang menyusun suatu
rencana untuk mengalahkan Godzilla sang penghancur kota.
B. Godzilla Buatan Hollywood
Godzilla tahun 1998 buatan Hollywood
Saya yakin, anda pasti sudah tidak asing lagi dengan film Godzilla
buatan Hollywood ini. Sama seperti Godzilla karya Marvel, bentuk
Godzilla buatan Hollywood mengalami beberapa perubahan yang bisa
dikatakan sangat drastis-jauh lebih drastis dibandingkan Godzilla buatan
Marvel yang notabene adalah juga merupakan hasil remake. Kalau Godzilla
buatan Jepang bentuknya cenderung gemuk dan berotot, Godzilla karya
Hollywood ini mempunyai bentuk tubuh yang lebih slim atau kurus. Selain
itu Patrick Tatopolous, sang designer Godzilla, menambahkan kelebihan
dari Godzilla ini. Adapun kelebihan tersebut adalah kemampuan berlari
dengan sangat cepat. Maka tak heran bila setiap kali kita melihat setiap
gerakan Godzilla tersebut, tampak monster tersebut berlari dengan
sangat cepat, walaupun ia memiliki tubuh yang sangat besar. Cukup aneh
memang, namun Godzilla dengan karakteristik seperti ini mampu meraih
keuntungan bahkan menembus pasar internasional dengan jumlah keuntungan
bersih sekitar US$379.014.294.
Meskipun film ini meraih keuntungan yang sangat fantastis, bukan
berarti Godzilla versi remake ini bebas dari kritikan. Beberapa kritikus
film memberi label buruk pada film ini. Salah satu titik kelemahan film
ini adalah penggunaan motion capture yang dinilai kurang sempurna.
Walaupun penggunaan motion capture untuk karakter Godzilla ini sudah
dikerjakan dengan maksimal, hasilnya tetap saja nampak seperti orang
yang mengenakan kostum.
III. KESIMPULAN
Godzilla adalah tonggak lahirnya karakter-karakter kaiju yang lain,
seperti Gamera, Mothra, dan lain-lain. Film ini bisa dibilang sangat
fantastis, dan bersejarah. Walaupun pada awal kemunculannya sempat
dianggap menjatuhkan martabat bangsa Jepang yang waktu itu sedang kalah
perang, namun film Godzilla ini tetap mendapatkan tempat di hati para
penggemarnya di seluruh dunia. Bahkan, berbagai macam versi Godzilla pun
lahir, seperti Mecha Godzilla dan Godzilla versi Amerika Serikat.
Memang, saat ini Toho tengah menghentikan sekuel dari film Godzilla.
Film Godzilla paling akhir dibuat tahun 2004, dengan judul Godzilla:
Final Wars. Namun, pihak Toho mengatakan bahwa film Godzilla akan
kembali hadir pada tahun 2013. Mengapa demikian lama? Pihak produser
Toho beralasan bahwa mereka sedang menanti generasi baru penggemar film
kaiju. Dengan demikian, mereka bisa membuat ide-ide cerita yang jauh
lebih segar dan beda daripada biasanya.